Rabu, 25 November 2015

Lawrence of Arabia, Film Perang Jadul Tapi Seru

Film Perang Terbaik - Memang Lah Lawrence hanya tentara bujang biasa, sebenarnya cerdas, namun agak nakal, gemar bertingkah seenaknya, dan malah gemar melawan atasannya sendiri. Atasannya iseng menugaskan nya ke Arabia buat satu buah pekerjaan, atau sekedar mau mengusirnya. Tugasnya, membujuk para kepala suku Arab untuk memberontak melawan tentara Turki yang berpersenjataan jauh lebih mutakhir di pusat kapabilitas nya di Aqaba.


Di sebab kejujuran dan kenekatannya, Oren (baca : Lawrence) jadi dikagumi dan dihormati beberapa orang Arab itu. Dia hasilnya sukses mempersatukan para penguasa padang pasir untuk mengawali perang yang dianggap mustahil dimenangkan. Kisah Letkol Thomas Lawrence (Peter O’Toole) yang terlibat histori dunia Arab, khususnya revolusi Arab thn 1916 – 1918. terkecuali faktor ini dimunculkan juga konflik emosional Lawrence yang menonton kekejaman perang pun pencarian identitas dia dan kesetiannya yang terbelah antara Inggris dan teman-teman barunya di Arab.

Lawrence menggali ilmu tidak sedikit faktor, adat orang Arab sampai politik mereka, menjadikannya tokoh utama dalam peristiwa Arab. Narasi dibelakangnya… Aslinya cowok kelahiran thn 1888 ini tidak setampan dan setinggi Peter O’Toole dan petualangannya menarik perhatian public dikala ditulis oleh wartawan Lowell Thomas pula buku yang dirinya catat sendiri, Seven Pillars of Wisdom.

Petualang ini tewas kepada umur 46 thn dikarenakan kecelakaan motor. Faktanya… Raja Hussein dari Yordania berbaik hati meminjamkan semua brigade tentaranya juga sebagai figuran film, maka tentara dalam film ini diperankan oleh tentara original. Raja Hussein sendiri tidak jarang mengunjungi ruang syuting dan jatuh cinta kepada sekretaris Inggris, Antoinette Gardiner, yang jadi istri keduanya th 1962.

Syuting film yang melelahkan dilakukan di Maroko, Yordania, dan Spanyol. Syuting di Yordania mesti dipindahkan ke Spanyol lantaran kru tidak sedikit yang sakit dan budenganet membengkak. Dalam adegan penyerangan Aqaba yang di shot di Spanyol, kru mendirikan 300 bangunan yang berdasarkan penampakan kota Aqaba ori th 1917. suasana yang bersahabat di Yordania tidak ditemukan di Maroko, figuran tentaranya tidak sabaran dan tak mau menuruti perintah. Akhirnya mendulang tidak sedikit pujian. Bersama durasi yang teramat panjang, tidak ada satupun aktris perempuan muncul.

Sumber : http://www.berkonten.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar